Di Tengah Kesulitan, UMKM NTB Perlu Diberi Kesempatan

Mataram, Boss.- Pandemi Covid-19 tidak hanya mempengaruhi sektor kesehatan, tapi berpengaruh juga pada sektor perekonomian. Tak terkecuali, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berkaitan dengan pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemprov NTB tidak tinggal diam. Melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, pelaku UMKM tetap eksis di tengah pandemi Covid-19.

Terhitung, sejak pendistribusian JPS Gemilang tahap II, sebanyak 900 UMKM berhasil digerakkan. Mayoritas bergerak pada bidang pangan dan itu semua akan terus bertambah hingga tahap berikutnya. Tentunya, hal itu dilakukan Pemprov NTB sebagai salah satu jalan membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Mengembangkan UKM industri pangan ini tidak mudah. Karena, kalo UKM itu tidak kita kasih kesempatan, maka tidak mungkin mereka bersaing dengan pemain-pemain besar,” ujar Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, saat memberikan sambutan pada acara Webinar Nasional dengan tema “Menguji Imunitas UMKM Pangan di Masa Pandemi Covid-19”.

NTB, lanjut Gubernur, bukan hanya sebagai lumbung pangan nasional, tapi harus bergerak menjadi industri pangan nasional yang bahan pengolahannya ada di NTB. Menurut Gubernur, hal tersebut bisa meningkatkan taraf hidup petani dan nelayan di NTB.

“Kita harus bergerak pada industri pengolahan dan ini tidak mungkin dilakukan kalau kita tidak punya SDM di bidang pangan dan bidang agro industri yang bagus,” tambah Gubernur.

Orang nomor satu di Pemprov NTB ini melanjutkan, dengan JPS Gemilang, menunjukkan bukan hanya pada audiens di NTB, tapi di seluruh Indonesia bahwa UKM-UKM pangan NTB ternyata mampu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.

“Tantangan berikutnya adalah, kita perbaiki kualitas produksi yang dihasilkan dengan memperkenalkan teknologi tepat guna dan pada saat yang sama di bidang harga juga harus bersaing,” kata Gubernur.

Baca Juga :  11 Lokasi, Bakti Sosial Perhimpunan INTI NTB

“Alhamdulillah, NTB memiliki UKM yang bergerak di banyak bidang. Mulai dari garam, ikan kering, minyak kelapa, abon, gula aren, kopi, teh, serbat jahe, susu kedelai, kue kering serta banyak lagi produk lainnya. Itu semua menunjukkan kita tidak kekurangan,” pungkasnya. WAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *