Perhimpunan INTI-KADIN Siap Dobrak Pasar Tiongkok

SEMARANG – Para pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Pusat dan Provinsi Jawa Tengah menggelar audiensi bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jawa Tengah.

Pada kegiatan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Perhimpunan INTI berniat mengajak KADIN untuk menjalin hubungan dagang dengan Tiongkok. Kerja sama itu dikhususkan bagi para pelaku usaha menengah dan kecil (UMK).

Ketua DPD Perhimpunan INTI Jateng Gouw Andy Siswanto menyatakan telah menyalurkan beras dengan berat 10 kg sebanyak 200.000 paket untuk empat bulan, dari Maret hingga Juni. Target pembagiannya adalah masyarakat paling terdampak pandemi, yaitu para karyawan yang dirumahkan atau di-PHK selama pandemi Covid-19.

Adapun daerah-daerah yang telah mendapatkan bantuan antara lain Tegal, Pekalongan, dan sepanjang pantura, meliputi pekerja dan nelayan. Selanjutnya, kehadiran Perhimpunan INTI yang telah berusia 22 tahun tersebut berharap agar dapat menjalin hubungan bisnis dengan Tiongkok dengan menggandeng KADIN Jateng.

“Salah satu pengurus INTI Jateng yang merupakan arsitek juga telah membangun sejumlah masjid dan gereja secara gratis di Jawa Tengah. Perhimpunan INTI pun saat ini telah go international dengan membuka cabang kepengurusan di Kota Guangzhou dan Beijing. Diharapkan melalui kegiatan ini bisa dikembangkan hubungan bisnis dengan Tiongkok,” ujar dia, saat audiensi, di Gedung Menara Suara Merdeka, Jumat (15/4).

Bangkitkan Ekonomi
Dia menambahkan, pada saat pertemuan dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, di mengaku diberitahu bahwa perekonomian Indonesia masih minus. Untuk itu, Perhimpunan INTI diminta untuk membantu membangkitkan kondisi perekonomian, khususnya di Pulau Jawa.

Ketua Umum Perhimpunan INTI Pusat Teddy Sugianto mengatakan, akhir-akhir ini kegiatannya memang lebih memusatkan pada bidang sosial kemasyarakatan. Hal tersebut tidak terlepas dari sejumlah bencana yang melanda beberapa daerah di Indonesia, seperti di Palu dan Lombok. Setidaknya, dua sekolah dan mushala dibangun kembali setelah bangunan sebelumnya runtuh akibat gempa. Apalagi setelah bencana alam, terjadi pandemi Covid-19.

Baca Juga :  LASKAR SASAK Edukasi Warga dan Bagikan 10000 Liter Disinfektan

Selain itu, lanjut Teddy, para pengurus Perhimpunan INTI memiliki pergaulan yang cukup luas, bahkan hingga lintas negara. Antara lain Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Hongkong.

“Untuk itu, kami terbersit niat untuk menarik investor dari mancanegara tersebut supaya datang dan berinvestasi di Indonesia. Harapannya, kerja sama dengan para investor bisa terealisasi dengan baik, terutama setelah pandemi teratasi,” ungkap dia.

Ketua KADIN Jateng Kukrit Suryo Wicaksono menyampaikan, saat ini telah ada 67 asosiasi usaha dari berbagai bidang yang tergabung di KADIN Jateng dan dia tahu kiprah setiap asosiasi tersebut, *_Perhimpunan INTI Jateng, menurutnya, termasuk salah satu yang paling aktif dan peduli._*

“Kebetulan, saya juga anggota Dewan Penasihat dari berbagai organisasi Tionghoa di Jateng. Sebenamya telah lama kami ingin agar bisa penetrasi ke pasar di Tiongkok. Niatan tersebut memang selama ini belum terlaksana. Penyampaian niat dari para pengurus Perhimpunan INTI ini tentu harus ditangkap dan disambut agar bisa segera terlaksana,” kata dia.

Menurut Kukrit, salah satu fokus KADIN Jateng setelah vaksinasi semester kedua pada 2021 adalah pengembangan potensi UMKM. Setidaknya ada tiga hal yang diutamakan, yaitu pengembangan kualitas SDM, kreativitas dan inovasi yang terus dilangsungkan melalui pelatihan-pelatihan secara virtual. Kegiatan tersebut setidaknya telah dilaksanakan rutin seminggu tiga kali hingga kini.

“Pengembangan yang kedua adalah potensi pasar melalui jaringan (networking). Kami ingin hal ini dapat didukung Perhimpunan INTI. Tujuannya, supaya kita bisa berbicara bagaimana pengembangan ekonomi pasar. Adapun yang ketiga adalah pengembangan potensi pembiayaan. KADIN Jateng sekarang telah menjalin kerja sama dengan BRI Jateng dan BSI Jateng. Membuat setiap UMKM yang direkomendasi KADIN dan telah bergabung dengan industri serta keluar PO-nya, maka dibiayai secara penuh oleh kedua perbankan tersebut. UMKM tersebut tanpa mengeluarkan biaya atau jaminan apa pun,” jelas dia. (ary-40)

Baca Juga :  Tangani Covid-19, Pemprov NTB Kembali Dapat Bantuan dari Swasta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *