Press Trip Lombok-Banyuwangi (1)  Menjaga Hidup Tetap Menyenangkan

Tidak banyak yang tahu bahwa perjalanan dari Lombok ke Banyuwangi sudah dilakukan melalui laut. Pengurus JMSI NTB mencoba melakukan perjalanan itu sekaligus menghadiri Porwanas yang akan berlangsung di Malang.

Kondisi cuaca di Tanah Air yang masih belum stabil membuat munculnya kesimpangsiuran jadwal pelayaran ferry Lombok-Banyuwangi. Pada H-2 bahkan jadwal belum pasti. Ketika tiba jadwal H-1, barulah diperoleh info pelayaran dari Lembar..

Namun, info itupun masih belum pasti, bahkan ketika kru Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) NTB sedang menuju Lembar pada Kamis (17/11) pagi. Ada kabar ferry yang akan ditumpangi memajukan jadwal pelayaran dari pk 11.00 ke pk. 09.00. Info berikut ferry sudah tutup.

Apakah kami terlambat?

Ya, waktu memang sudah melewati pk. O9. 00 WITA sebelum benar-benar tiba di Pelabuhan Lembar.

Apakah harus mengundur jadwal perjalanan menggunakan pelayaran dimalam hari?

Ditengah ketidakpastian kami tetap melaju menuju Lembar agar bisa menemukan jawaban pasti. Karena, beberapa rekan sudah sampai di pelabuhan itu. Dan, ini harus dibicarakan.

Hari itu, suasana hati calon penumpang ferry masih dibayang bayangi musibah terbakarnya KM Mutiara Timur I saat berlayar dari Banyuwangi menuju Lembar. Barangkali kondisi cuaca memberi dampak pada ketidakpastian itu.

Tiba di Lembar, nampaklah ferry yang menyandar dengan pintu terbuka. Masih luas wilayah kendaraan penumpang untuk mengatakan kami tidak bisa berangkat dihari itu. Artinya, kesimpangsiuran terjawab. Malah di dalam ferry kami masih melihat kendaraan yang masuk hampir sejam lamanya.

Kapan ferry angkat jangkar?

“Kalau kendaraan sudah penuh baru berjalan, ” kata seorang penumpang yang biasa menggunakan ferry tujuan Banyuwangi. Pukul 10.30, bus terakhir memasuki geladak. Ferry meraung raung menggerakkan sendi sendi besi. Lega hati penumpang.

Baca Juga :  Humas dan Protokol Pemprov NTB Konsisten Tingkatkan Kapasitas Staf

KMP Pratama Jaya yang kami tumpangi penuh kendaraan. Namun, penumpang memiliki ruang yang cukup terbuka. Kondisi ini jauh berbeda dengan situasi ferry Lembar-Padangbai atau Kayangan-Pototano.

Diatas geladak terdapat ruang ruang yang masih lenganh bagi penumpang dilengkapi televisi yang terus menyala. Terdapat ruang tidur dengan dipan tingkat ber AC, ruang dengan sekira seratus tempat duduk yang kosong dan juga, ruang dapur, cafe dengan iringan karaoke, mushalla, dan toilet.

Ruang diatas geladak atau lantai dua yang tidak sesak memberi kenyamanan tersendiri. Sehingga, dimana pun penumpang bisa menyandarkan diri. .

Beginilah suasana yang seharusnya ada bagi setiap pelayaran yang memerlukan waktu berjam-jam. Ketenangan untuk beristirahat setidaknya mengurangi kejenuhan tubuh berlama lama dalam perjalanan.

Ruang kosong seratus kursi akhirnya kami manfaatkan layaknya press room JMSI NTB dengan 10 orang. Ruangan ini kami manfaatkan untuk mendiskusikan rencana kerja tahun 2023.

Muncul gagasan menghidupkan surving di Pantai Lakey yang sanggup membawa Dompu mendunia beberapa waktu lalu. Sebuah potensi spesifik yang barangkali bisa mengangkat NTB ke kancah internasional ditengah gencarnya pemerintah NTB menggelar event-event yang mendunia.

Bagi H. Rudi, owner Lombok Boss, program ini cukup masuk akal sebagai kontribusi JMSI bagi daerah diantara program lain yang sedang dijalankan. Terutama di sektor pariwisata, NTB memiliki modal kuat mengembangkan berbagai potensinya untuk dikemas.

Itulah sebabnya Banyuwangi menjadi salah satu pilihan untuk melakukan press trip yang juga gencar menghidupkan berbagai event pariwisata. Tentu saja JMSI NTB akan beraudiensi dengan Bupati Banyuwangi yang memiliki program pamungkas sektor pariwisata yang bisa dijadikan tolok ukur.

Hari sudah beranjak sore. Mesin KMP Pratama Jaya masih menggetarkan sendi ditengah luasnya lautan yang mesti diarungi. Para penyanyi lokal melantunkan tembang riang seolah mengajak penumpang agar tetap senang selama perjalanan.

Baca Juga :  Ketua Umum PP Perbasi Akan Lantik Pengurus Baru Basket NTB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *