Dirjen Kemasyarakatan Beri Semangat Baru Penghuni Lapas IIB Lombok Tengah

Praya, Lombok Boss.- Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mengatakan bahwa sejatinya penjara itu adalah satu suasana dimana sebenarnya hati, perasaan, fisik dan pikiran tidak mau berada di sana.

Menurut Gubernur, upaya untuk membangun suasana nyaman kepada warga binaan, adalah terobosan yang luar biasa. “Walaupun kita dikungkung oleh hukuman, tapi kalau hati dan perasaan kita betah di sini, saya kira membunuh waktu bukan hal yang berat,” kata Gubernur saat mendampingi Direktur Jenderal Pemasyarkatan (Dirjen) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Sri Puguh Budi Utami, melakukan kunjungan kerja ke Lapas Terbuka Kelas IIB Lombok Tengah, Minggu (8/12/2019).

Kedatangannya ke Lapas itu diharapkan memberikan semangat baru untuk warga binaan lapas, agar hidup lebih baik usai mendapat pembinaan. Gubernur juga menambahkan bahwa terobosan sangat diperlukan untuk memberikan manfaat kepada warga binaan Lapas agar mereka menjadi mandiri setelah keluar dari Lapas.

“Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih. Mudah-mudahan dengan inovasi dan terobosan yang dilakukan menularkan kebaikan bersama dan inovasi itu dikeluarkan juga pada instansi lain di provinsi yang kita cintai ini,” kata Gubernur.

Dirjen Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami, mengatakan warga binaan pemasyarakatan diberi kesempatan kedua untuk bisa hidup lebih baik lagi. “Semangat dari Presiden kita, menciptakan SDM unggul supaya Indonesia maju harus kita respon dengan semangat yang sama,” ungkap Dirjen Pemasyarakatan ini.

Ia menekankan kepada seluruh pejabat Lapas beserta jajarannya, untuk memaksimalkan pembinaan kepada para warga binaan Lapas, agar mendapatkan hasil yang diharapkan, yakni mengubah hidup warga binaan menjadi lebih baik.

“Kita tidak boleh kerja biasa-biasa saja, melakukan pembinaan biasa, kemudian kita tidak tahu setelah kita bina, mereka di luar sana seperti apa, melakukan apa. Jangan-jangan melakukan suatu hal yang jauh lebih mengerikan daripada sebelumnya,” terang Utami.

Baca Juga :  Diskusi dengan UI, Gubernur NTB Paparkan Potensi KEK Mandalika

Ia menuturkan bahwa negara tidak boleh menjadikan warganya binaan pemasyarakatan menjadi lebih buruk. Negara harus hadir dan bisa dirasakan oleh mereka yang ada di dalam Lapas dan Rutan.

“Lapas terbuka merupakan satu rangkaian proses dalam pembinaan jajaran pemasyarakatan sebelum yang bersangkutan kembali ke tengah-tengah masyarakat,” sambungnya.

Sementara, Kepala Kanwil Kemenkumham NTB, Drs. Andi Dahrif Rafied, menyampaikan bahwa Lapas ini melakukan pembinaan kewirausahaan. Salah satunya dengan beternak ikan seperti yang sekarang dilakukan. Hal ini untuk memberikan wawasan kepada para warga binaan Lapas, agar mereka tahu apa yang harus mereka kerjakan setelah keluar dari Lapas.

“Tebar benih ini memanfaatkan lahan yang tidak berfungsi, sehingga warga binaan bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya membimbing mereka agar kiranya setelah lepas dari sini, mereka bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini. Kita berharap mereka tidak akan kembali lagi melakukan pelanggaran hukum,” terangnya.

Kunjungan ini dirangkai dengan pelepasan benih ikan ke Kolam Wisata yang dibangun oleh Lapas terbuka ini, sebagai tempat pembinaan penghuni lapas sebelum selesai menjalani hukuman. WAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *