Praya, Lombokboss.– Munculnya 3 nama dari Keluarga Besar Yayasan Pondok Pesantren At-Thohiriyah Al Fadiliyah (Yatofa) – Bodak Lombok Tengah pada kontestasi Pilkada Loteng saat ini, menyisakan sejumlah pertanyaan bagi masyarakat.
Ketiga nama tersebut yakni Ferdian Elmansyah yak tak lain adalah putra sulung dari Bupati Lombok Tengah H.Moh.Suhaili,FT.SH.yang sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTB. Selanjutnya H.Achmad Puad’di,FT.SE. anggota DPR provinsi NTB yang tak lain adalah adik dari Bupati Loteng.H.Puad’di sebelum melenggang ke Udayana pernah duduk dua priode di kursi Dewan Lombok Tengah, dan sempat menjadi ketua DPRD Loteng di priode akhir.
Dan yang ketiga nama dari Yatofa – Bodak adalah calon yang paling senior yaitu Drs.H.Humaidi mantan anggota Dewan Provinsi NTB, dan saat ini menjadi ketua DPD Partai Golkar Lombok Tengah.Dia merupakan saudara misan dengan H.Moh.Suhaili,FT.Ketiga kontestan ini sudah mengembalikan formulir pendaftarannya ke Partai Golkar beberapa hari yang lalu.Yang lebih dahulu mengembalikan Ferdi, disusul H.Puad’di pada Hari Sabtu (07/12/2019) dan terakhir H.Humaidi pada Senin lalu (09/12/2019), bersamaan dengan calon lain yaitu H.Masrun,SH. Yang merupakan kandidat dari luar Partai Golkar.
Munculnya ketiga nama tersebut dari Yatofa di maknai berbeda beda oleh masyarakat Loteng. Pimpinan Yatofa Bodak TGH.Achmad Fadli,FT yang biasanya hanya merestui satu nama untuk maju menjadi calon seperti pada Pilkada-Pilkada sebelumnya, kini terkesan diam dan belum bersikap apalagi sampai menyebut secara pasti salah seorang dari ketiga nama nama tersebut baik di forum pengajian atau forum resmi lainnya.
Sikap “Diamnya” TGH.Achmad Fadli ini ditengerai beliau masih bingung mengambil sikap karena dari ketiga Balon ini bertalian darah langsung dengannya. H.Humaidi misannya, H.Puaddi adiknya dan Ferdi adalah keponakannya.
Versi lain yang berkembang di masyarakat Loteng saat ini dengan munculnya ketiga nama tersebut adalah murni merupakan permainan politik semata. yang sengaja di mainkan oleh Yatofa untuk menaikkan bergaining posisition dari masing-masing calon mereka yang bermuara pada upaya untuk mempertahankan trah atau dinasty kepemimpinan di Lombok Tengah.Kalapun nantinya tetap akan memilih satu nama setelah terjadi deal politik dan terbentuk koalisi.
“Ini hanya trik politik kelas tinggi yang hanya bisa dimainkan oleh Yatofa.Mereka sudah lama di partai politik dan jadi pemain,jadi tahu betul kartu apa yang akan dimainkan.,”kata salah seorang warga Praya yang aktif mengikuti perkembangan Pilkada Loteng melalui medsos ini.
Namun dari sinyalemen tersebut, Drs.H.Humaidi dalam kapasitasnya selaku Ketua Partai Golkar Lombok Tengah membantahnya. Dia mengatakan apa yang saat ini terjadi seputar proses maupun dinamika politik khususnya di partai yang ia pimpin tersebut merupakan bagian dari mekanisme di Partai Golkar.
Menurutnya inilah Partai Golkar saat ini, yang membuka diri bagi siapapun juga baik dari internal partai maupun di luar dari partai untuk mendaftarkan diri menjadi Calon Bupati maupun Wakil Bupati Loteng priode lima tahun mendatang.Ini terbukti beberapa nama seperti H.L.Putrie,H.Masrun dan beberapa nama lainnya men daftar lewat Golkar.Malah menurut pria yang juga aktif mengurus Orari Lombok Tengah ini juga, semakin banyak yang mendaftar maka akan semakin baik.”Ini membuktikan bahwa Partai Golkar bukan hanya milik pengurus atau kadernya saja.Tapi terbuka untuk siapapun di luar dari anggota Golkar,”kata H.Humaidi pada Lombok Boss siang ini Rabu ( 11/12/2019). Lebih lanjut H. Humaidi menjelaskan nanti siapapun dia baik itu calon yang berasal dari Partai Golkar maupun yang bukan yang mendaftar lewat Partai Golkar yang elektabilitasnya paling tinggi itulah yang direkomendasi pusat. Makanya H.Humaidi merasa optimis untuk tetap ikut meramaikan kontestasi politik Pilkada Loteng ini walaupun ada nama H.Puad’di dan Ferdi yang sama-sama dari Bodak. JIK
