Direspon Positif Kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) di Loteng

Lombok Tengah, Boss.- Tak berbeda jauh dengan potensi kebencanaan dengan daerah -daerah lainnya di Indonesia.Kabupaten Lombok Tengah juga merupakan daerah yang rawan bencana seperti gempa,banjir,longsor dan bahkan tsunami. Sejak masuknya musim hujan di tahun ini, bencana berupa terjangan angin puting beliung juga kerap terjadi.

Dari beberapa kejadian yang menimpa beberapa wilayah di Lombok Tengah diantaranya di Desa Selebung Mantang, Desa Embung Karung,Bebuak,Kopang Rembige,Sukarara,Ungge Bonder dan terakhir di Batujai, telah merusak ratusan rumah penduduk.Puluhan diantaranya rusak berat.Jika di hitung total kerugian dari beberapa lokasi tersebut, diperkirakan mencapai angka puluhan juta rupiah, bahkan lebih.

Jumlah kejadian bencana yang cenderung meningkat di musim penghujan ini mengajarkan generasi muda terutama kalangan pelajar untuk lebih tanggap bencana adalah hal yang krusial. Hal inilah yang coba di jawab oleh rekan rekan relawan Taruna Siaga Bencana –Tagana — Tagana Masuk Sekolah (TMS) dengan melakukan pelatihan di Pondok Pesantren Darul Ulum,Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya,Jumat (20/12/2019).

Kegiatan TMS di Kabupaten Lombok Tengah dilakukan untuk kali ke empatnya.Lokasi sebelumnya selain di Ponpes Darul Ulum Desa Mertak Tombok ini, sebelumnya sejak program TMS ini pertama kali resmikan oleh presiden Jokowi di Pandeglang Banten (18/02/2019) lalu, pernah di lakukan pelatihan serupa di Kecamatan Mujur,Pringgarata dan Batujai.

Husni Tamrin Ketua Tagana Lombok Tengah

Menurut Husni Tamrin selaku ketua Korps Tagana Lombok Tengah Jum’at (20/12/2019) kepada Lombok Boss.Com, TMS adalah bagian dari upaya program edukasi kesiap siagaan masyarakat agar masyarakat dalam hal ini pelajar menjadi faham dan siap siaga akan potensi terjadinya bencana.

Materi yang diberikan pada pelaksanaan TMS meliputi; Pengurangan Resiko Bencana ( PRB),Pengenalan macam dan jenis-jenis bencana dan potensinya.Logistik dan Shelter atau tempat pengungsian sementara,evakuasi sederhana dan mandiri baik perorangan atau kelompok.

Baca Juga :  LSF Ajak JMSI Ikut Kampanyekan Sensor Mandiri

“Jadi di TMS ini kita juga melakukan simulasi.Tadi yang kita praktekkan adalah bagaimana anak anak bisa mengadapi situasi saat terjadinya gempa.Santri santrinya sangat antusias.Bahkan pimpinan pondok pesantrennya saking semangatnya minta agar pelaksanaan TMS ini dilakukan tiap 3 bulan sekali di ponpesnya,”Kata Husni Tamrin bersemangat.

Peserta Pelatihan TMS Ponpes Darul Ulum Desa Mertak Tombok

Usulan tersebut nanti akan di sampaikan ke Kepala Dinas Sosial Lombok Tengah tempat organisasi Tagana ini bernaung.Pada Kegiatan tersebut juga Thamrin Husni dan rekan rekannya dari Tagana Lombok Tengah menyerahkan bingkisan dari Dinas Sosial Lombok Tengah berupa beberapa kebutuhan pokok seperti beras,mie instan dan beberapa barang lainnya.

Kedepan TMS ini yang merupakan sinergi kementerian sosial dan kementerian pendidikan dan kebudayaan sudah di gelar di sejumlah daerah di Indonesia.Untuk anggaran tahun depan harapan dari Ketua Korps Tagana Lombok Tengah ini bisa di alokasikan lebih banyak.Hingga TMS,bisa di lakukan di lebih banyak sekolah-sekolah di Lombok Tengah. JIK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *