Mataram, Boss.- Rapat evaluasi penanganan pandemi Covid-19 oleh Forkopimda NTB kali ini dilaksanakan di kediaman Kapolda NTB, Selasa (23/6/2020). Dalam rapat tersebut, seluruh anggota Forkopimda hadir untuk membahas sejauh mana penanganan yang telah dilakukan.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, mengatakan bahwa banyak hal yang dapat teratasi dalam beberapa kali pertemuan silaturrahmi, seperti yang dilakukan sekarang ini.
Gubernur menyampaikan bahwa ia mengingat sebuah buku yang terkenal di Harvard, berjudul ‘Leadership Without Easy Answers’ yang pernah dibacanya. Ia mengatakan bahwa dalam buku tersebut tersirat pesan bahwasanya banyak masalah pemerintahan yang terselesaikan di tempat yang tidak terlalu formal.
“Dari hasil kesimpulan mewawancarai berbagai pemimpin-pemimpin top yang ada di dunia, ternyata banyak permasalahan serius kita berbangsa dan bernegara itu tidak selesai di rapat-rapat formal tapi selesai di meja-meja santai seperti malam ini,” terang Gubernur menyampaikan kesimpulan dari buku tersebut.
Gubernur berkata bahwa suasana rapat evaluasi yang dibangun seperti ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan. Hal ini juga menumbuhkan kerjasama yang baik antar instansi di NTB, dan tentunya kerjasama yang baik tersebut dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan baik pula.
“Saya yakin kalau setiap minggu kita bertemu dalam suasana yang informal, santai dan penuh rasa kekeluargaan, maka akan ada cahaya di ujung terowongan di NTB ini,” serunya.
“Terimakasih pak Kapolda telah menjadi tuan rumah yang baik dalam pertemuan ini, mudah-mudahan dengan kepiawaian beliau, akan menghasilkan sinergi yang luar biasa bagi NTB tercinta ini,” imbuhnya.
Danlanal Mataram yang baru-baru ini menjabat, Kolonel Laut (P) Suratun pada kesempatan silaturrahmi tersebut, menyampaikan terimakasih kepada seluruh pimpinan dan masyarakat NTB karena telah diterima dengan baik. Selain itu, ia menyampaikan komitmennya untuk ikut serta mendukung program-program pemerintah provinsi NTB.
“Kami siap untuk mendukung semua program, semua kegiatan yg dilaksanakan oleh Pemda, selain tugas pokok kami juga memiliki tugas untuk mendukung program pembangunan,” ucapnya.
Sesuai dengan permintaan Gubernur pada rapat sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, mempresentasikan rancangan menuju NTB Sebagai Pusat Industri Busana Muslim.
Achris mengungkapkan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi oleh NTB terkait industri busana muslim, yaitu kualitas kain sebagai bahan, kapasitas dan kontinuitas produksi yang belum dapat konsisten, serta biaya produksi yang relatif tinggi dikarenakan masih dikelola secara tradisional. Hal itu mengakibatkan harga produk siap pakai sangat tinggi dibandingkan produk lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, BI membuat beberapa terobosan yaitu, pengembangan bahan baku tekstil, menyiapkan SDM yang fokus terhadap busana fuslim, industrialisasi bidang busana muslim, distribusi hingga promosi untuk produk busaha lokal.
“Kita punya program paling utama dari hulu hingga hilir, mulai klaster tenun, fashion production inkubator, fashion designer, model, para wirausaha, distribusi dan komersialisasi, hingga pengembangan brand lokal NTB,” terangnya.
Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, saat diminta oleh Sekda NTB selaku moderator untuk menyampaikan kondisi sosial politik di NTB yang dipengaruhi oleh kisruh RUU HIP mengatakan bahwa kondisi NTB dapat ditahan dengan dilakukannya diskusi oleh TNI Polri dengan MUI NTB.
Selain MUI, Danrem juga melakukan komunikasi dengan para perwakilan mahasiswa untuk menahan diri dan fokus untuk mengawal penanganan pandemi yang saat ini dihadapi oleh NTB.
Kepala BNNP NTB, Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra, yang menjadi penutup diskusi menyampaikan bahwa BNNP di masa pandemi ini tetap melaksanakan operasi pemberantasan narkotika. Bahkan BNNP melakukan inovasi pemberantasan narkotika melalui media sosial di masa pandemi ini dengan mengadakan lomba video konten tentang sosialisasi bebas dari narkoba.
Dalam acara tersebut, hadir juga Kepala BPK NTB, Perwakilan Bulog NTB, Perwakilan BPN NTB, Serta beberapa Kepala OPD lingkup Provinsi NTB. WAN